NOKTAH AKSI KEPEDULIAN
Monday, November 09, 2009 Diposkan oleh Arul
Tak kecuali beberapa mahasiswa yang dengan bangga menggunakan jaket almamaternya nampak terlihat dibeberapa perempatan lampu merah ibukota, membawa kotak-kotak kardus yang ditulisi ‘sumbangan bencana’, mengharap sumbangsih pengguna jalan raya.
Tentunya ini sikap spontanitas & kepedulian yang perlu kita acungi jempol, namun cukup disayangkan mengapa kaum terdidik ini tidak menempuh cara-cara yang lebih elegan & terhormat. Dengan alasan membantu untuk bencana, lalu kita bersama-sama ‘memaklumi’ aktifitas tersebut meskipun melanggar ketertiban di jalan raya.
Disisi lain penjual asongan harus ‘berkucing-kucingan ria’ diperempatan lampu merah dengan para petugas Kamtib. Ini terjadi hampir setiap hari karena untuk urusan perut, mereka tidak mungkin menunda walaupun hanya untuk satu hari.
Bagi kaum pengasong, perempatan jalan atau lampu merah menjadi area yang cukup potensial karena pengguna jalan adalah ‘calon’ penghasil kocek mereka. Mereka yang bermobil ataupun berkendaraan lain adalah kaum ‘berduit’ yang menjadi sasaran mudah untuk mendulang rupiah.
Lalu apakah inipula yang ‘menginspirasi & mengilhami’ kaum mahasiswa tadi?
Dengan pendidikan yang lebih baik dari para pengasong, seharusnya para mahasiswa bisa mempunyai cara-cara yang lebih baik dalam membantu mereka yang sedang dlanda bencana. Sikap kepedulian yang tinggi ini harus terus didukung tanpa harus ‘menabrak’ ketertiban & peraturan yang ada.
Tentunya ini sikap spontanitas & kepedulian yang perlu kita acungi jempol, namun cukup disayangkan mengapa kaum terdidik ini tidak menempuh cara-cara yang lebih elegan & terhormat. Dengan alasan membantu untuk bencana, lalu kita bersama-sama ‘memaklumi’ aktifitas tersebut meskipun melanggar ketertiban di jalan raya.
Disisi lain penjual asongan harus ‘berkucing-kucingan ria’ diperempatan lampu merah dengan para petugas Kamtib. Ini terjadi hampir setiap hari karena untuk urusan perut, mereka tidak mungkin menunda walaupun hanya untuk satu hari.
Bagi kaum pengasong, perempatan jalan atau lampu merah menjadi area yang cukup potensial karena pengguna jalan adalah ‘calon’ penghasil kocek mereka. Mereka yang bermobil ataupun berkendaraan lain adalah kaum ‘berduit’ yang menjadi sasaran mudah untuk mendulang rupiah.
Lalu apakah inipula yang ‘menginspirasi & mengilhami’ kaum mahasiswa tadi?
Dengan pendidikan yang lebih baik dari para pengasong, seharusnya para mahasiswa bisa mempunyai cara-cara yang lebih baik dalam membantu mereka yang sedang dlanda bencana. Sikap kepedulian yang tinggi ini harus terus didukung tanpa harus ‘menabrak’ ketertiban & peraturan yang ada.
January 27, 2010 at 11:53 PM
yah itulah salah satu kelebihan bangsa kita, mempunyai rasa saling tolong menolong dan mengasihi
April 4, 2012 at 4:16 PM
mantap kan indonesia, saling nyumbang menyumbang :D